Posts

Showing posts from May, 2013

Sebuah Pengorbanan Yang Terbayar

            Masa SMA yang baru ku pijak ini sangatlah sering memberiku picutan untuk bangun kembali dari tidurku. Mengapa? Ya.. Ketika aku bersantai, selalu sajalah ada hal yang membuatku terbangun kembali duduk dan berdiri untuk melakukan tugasku. Tidak ada istilahnya menyianyiakan waktu meskipun 10 menit lamanya. Yap, apalagi di kelas 1 SMA ini aku mengikuti satu organisasi sekolah yang bernama OSIS. Organisasi yang selalu mengadakan acara-acara yang diurus atau diadakan oleh sekolah untuk warganya. Secara garis besarnya sih, untuk hiburan siswa-siswi disekolah yang bersangkutan. Yah segimananya kalian tau, SMA itu tingkatan yang lebih tinggi dari SMP, apalagi SD, aapalagi aapalagi TK. Oke ini apa. Ya pokonya lebih tinggi. Pengalaman anak SMA juga lebih banyak, umurpun ga mau kalah. Meskipun umur cuma deretan angka, tapi ibarat kiloan barang di pasar.... “Semakin besar angka kiloan yang kita ambil di pasar, semakin banyak atau besar pula tenaga untuk mengangkutnya.” Atau bi

Gundah Gulana

Di malam yang sesunyi ini Aku sendiri Mulai memahami Tiada yang menyadari Bahkan ia yang ku nanti Tak sedikitpun berkutik Ku tunggu hal yang tak pasti Padahal ku tau itu takkan terjadi Ku teteskan mutiara hati Yang keluar dengan rinci Dari mata yang membasahi pipi Sebagai tanda aku mencintai Ku tunggu... Selalu ku nanti Kau wahai pujaan hati Dimakakah kau saat ini..

Jeritanku

Samudra melentang buana Dihamparan pasir 7 bintang Kejora yang melewati bumi Meninggalkan pesan penuh arti                                  Kasih menuai asa                                  Lara menyimpan luka                                  Bak sangsakala menampakkan bentuknya                                  Menyongsong matahari ditengah bulan Luka yang kau tinggali Kau kembalikan lagi disini Tanpa dosa kau pergi Kata maafpun seakan tak berarti

Kecewaku Atasmu

Ketika lelah berujung lengah Dan ketidaksanggupan merasuk jiwa Saat harapan terhapus kekecewaan Dan ‘cukup’ adalah kata terakhir                 Kuasa apa yang ku punya                 Untuk melawan dengan tubuh ini                 Bak siang berganti malam Gelap yang menyelimuti bumi Mengharuskan tiap insan untuk beristirahat Melepas jiwa yang lelah Dengan ribuan kenyataan Yang jauh dari harapan                 Ku hempaskan tubuh ini ditengah doa                 Yang ku alunkan kepada-Nya                 Yang telah ku isi dengan keluh kesah                 Serta harapan baru yang ku bangun

Dilematika

Kamu.... Adalah sosok yang aku kagumi Sosok yang aku sayangi Dalam hidupku ini                                 Bak dewi cinta bermandikan lara                                 Ditemani alunan sexophone yang mengalir                                 Menemani jiwa-jiwa yang hanyut didalamnya                                 Mengikuti waktu yang tiada henti Terbawa suasana dilema Antara pesimis dan realistis Berfikir diantara optimis atau logis Seakan mata ini dibutakan                                 Oleh setitik rasa yang kusebut cinta                                 Seribu dasawarsa ku hadapi                                 Coba ku lewati dengan cinta                                 Apa dayaku melawan, aku lemah Ketika ku tak sanggup melawan cinta Ku terjatuh seolah dunia tlah berakhir Kebodohanlah yang tampak kini Perang antara akal dengan perasaan                                 Batin ini mulai gerah